PANTAI ANYER
Pantai Anyer adalah pantai yang memiliki pasir putih yang indah dan menarik. Dinamakan Pantai Anyer karena pantai ini berada di sepanjang Kecamatan Anyer, Banten.
Aktifitas yang dapat anda lakukan di Pantai Anyer adalah berenang, bermain pasir, bermain olahraga air, berselancar, menyelam, menikmati pemandangan pantai, hingga menyantap hidangan laut yang nikmat di pinggir pantai. Apabila ingin menginap, tidak perlu kuatir karena banyak sekali hotel di sekitar Pantai Anyer.
PAMARAYAN
Situs Cagar Budaya Bendung Lama Pamarayan adalah Bangunan buatan kolonial Belanda tahun 1905 dan pertama kali dibuat oleh Belanda di Indonesia. Presiden Pertama Ir. Soekarno pernah berkunjung ke situs ini.
Pada zaman dahulu tepatnya pada tahun 1048 didaerah ini dipimpin oleh seorang raja yang bernama Raja Wel Wina, sebelumnya di daerah ini telah di bangun jaringan-jaringan irigasi kecil sederhana dan Irigasi tertua adalah yang di bangun oleh Sultan Ageng Tirtayasa pada sekitar abad ke 17 yang di kenal sebagai kanal sultan.
Namun ketika Belanda menjajah bagian barat Indonesia tepatnya didaerah Banten sampai ke wilayah Pamarayan, awalnya kolonial Belanda hanya ingin mengambil rempah-rempah tetapi lama-kelamaan orang Belanda berinisiatif membuat jembatan untuk pengairan di lahan pertanian dan untuk mempermudah mobilitas mereka dalam mengambil rempah-rempah didaerah tersebut.
Jembatan tersebut dibangun tahun 1901 faktanya tertulis pada Almanak yang tertera pada salah satu pintu air. Jembatan ini biasa disebut dengan nama Jembatan Putih atau Bendung Pamarayan Lama.
Bendung Pamarayan Lama mempunyai beberapa bagian bangunan antara lain saluran irigasi sepanjang ratusan meter yang dilengkapi dengan 10 pintu air berukuran raksasa. Diameter setiap pintu hampir 10 meter lebih yang merupakan bangunan utama. Selain itu Bendung Pamarayan Lama juga memiliki dua menara yang terletak di sisi kanan dan kiri bendungan.
Untuk menggerakkan setiap pintu air yang dibuat dari baja tersebut, pemerintah Belanda menggunakan rantai mirip rantai motor yang berukuran besar. Sepuluh rantai dikaitkan pada roda gigi elektrik yang terletak di bagian atas bendungan. Roda-roda gigi yang berfungsi untuk menggerakkan pintu air berjumlah puluhan di dalam 30 bok tipe 1,2 dan 3 (berukuran sedang) dan roda gigi tipe 4 dan 5 (berukuran besar). Setidaknya ada 20 as kopel berdiameter sekitar 7 centimeter dan panjang 1,5 meter sebagai penghubung roda gigi di setiap pintu air.
Pada saat itu yang mengerjakan jembatan tersebut adalah orang-orang pribumi dan para pekerja dari daerah jawa yang dipekerjakan oleh orang belanda. Proyek bendungan ini selesai dikerjakan pada tahun 1914 dan air mulai disalurkan pada tahun 1918, disamping bendungan ini terdapat bangunan yang di gunakan oleh kolonial belanda untuk MEMBAYAR upah para pekerja atau biasa di sebut dengan tempat ” PAMAYARAN ” dalam bahasa Sunda karena bendungan ini di bangun di daerah yang kebanyakan penduduknya menggunakan bahasa sunda,
Warga pribumi hanya dibayar atau mendapat imbalan atas pekerjaannya hanya dengan dibayar dengan uang logam Wel Wina dengan cara pakai takeran tidak diperhitungkan dengan rinci, entah takeran uang ataupun takeran jagung. Pokoknya ukuran hanya 1 (satu) takeran. Mulai pada saat itu munculah keributan antara warga pribumi yang meributkan imbalan yang diberikan oleh Belanda.
Semakin lama semakin berlanjut keributan tersebut, dan pada akhirnya daerah tersebut menjadi sebutan PAMAYARAN para pekerja jembatan pada masa penjajahan kolonial Belanda. .Dengan semangat juang dan kesatuan dari warga Indonesia akhirnya Bangsa Indonesia berhasil merebut KE-MERDEKAAN¬-NYA dari tangan penjajahan Belanda.
Kini dengan perbendaharaan kata yang semakin banyak dan bahasa yang semakin berkembang sebutan PAMAYARAN berubah menjadi PAMARAYAN yang kini menjadi nama sebuah kecamatan di Kabupaten Serang Provinsi BANTEN.
PULAU TUNDA
Tunda, adalah sebuah pulau kecil yang terletak di Laut Jawa, yakni di sebelah utara Teluk Banten. Secara administratif, pulau ini termasuk dalam wilayah Kabupaten Serang, Banten. Luas Pulau Tunda adalah sekitar 300 hektare. Pada Tahun 2007, jumlah penduduk Pulau Tunda mencapai 3000 orang.
Secara administratif, Di Pulau Tunda terdapat 1 desa yaitu Desa Wargasara. Nama Desa tersebut diartikan sebagai Desa yang warganya taat kepada hukum, Wargasara adalah sebuah nama Desa yang diberikan oleh Almarhum tokoh masyarakat dikala itu yang bernama H. Mohammad Toha yang menjabat sebagai kepala desa. Desa ini terdiri atas 2 dusun yakni Kampung Barat dan Kampung Timur. Pekerjaan penduduk desa umumnya adalah buruh nelayan, bercocok tanam palawija, dan sebagian kecil sebagai pedagang perantara.
Pulau Tunda sebenarnya sudah dapat dijadikan objek pariwisata yang sangat menarik untuk dikaji. Keindahan pantai dan lautnya belum dieksplore lebih jauh. Padahal kegiatan berlayar dengan pemandangan laut dan lumba-lumba, memancing, snorkeling, diving, melihat sunset dan sunrise adalah potensi wisata yang menarik. Hanya sedikit investor yang melakukan investasi atau melakukan kegiatan usaha industri pariwisata di Pulau Tunda. Sehingga pemerintah daerah harus terus menggali potensi menarik ini yang belum terjamah.
Untuk mencapai Pulau Tunda, wisatawan bisa melakukan perjalanan melalui Tol Kebon Jeruk-Merak dan keluar di pintu Tol Serang Timur. Kemudian perjalanan dilanjutkan ke dermaga kecil bernama Karang Hantu.
Dari Karang Hantu, wisatawan bisa menggunakan perahu kayu milik nelayan setempat untuk menuju ke Pulau Tunda. Panorama laut nan biru dan alunan ombak yang mengayun menemani perjalanan pelancong. Lama perjalanan mengarungi lautan sekitar 2 jam karena kapal yang agak lambat.
Selain menyewa kapal untuk ke Pulau Tunda, wisatawan juga bisa menggunakan KMP Tunda yang melayani transportasi untuk masyarakat setempat. Jadwal kapal dari Pelabuhan Karang Hantu ke Pulau Tunda, sekitar pukul 13.00 WIB, sedangkan jadwal kapal dari Pulau Tunda ke Pelabuhan Karang Hantu, pukul 07.00 WIB. Sebenarnya pada tahun 1971 , Pulau ini di jadikan sebagai tempat penyutingan film malin kundang yang dimainkan oleh Rano Karno. Selain daya tarik dive spotnya, keramahan penduduknya juga menjadi daya tarik wisatawan.
PULAU SANGIANG
Kawasan Taman Wisata Alam Pulau Sangiang mempunyai potensi wisata yang memperhatikan keanekaragaman hayati, meliputi : wisata alam, wisata bahari, dan wisata budaya.
Wisata Alam terdiri dari : lintas alam, berkemah
Wisata Bahari terdiri dari : Scuba diving, Snorkeling
Wisata Budaya terdiri dari : Mengetahui nilai sejarah benteng bekas pertahanan Jepang dan puing bangunan bekas rumah sakit pada jaman pemerintahan belanda
BATU KUWUNG
Obyek Wisata Pemandian Air Panas Batu Kuwung terletak di kaki Gunung Karang, tepatnya di desa Batu Kuwung, Padarincang, Kabupaten Serang, Provinsi Banten. Arahnya 35 Km ke selatan dari kota Serang. Suhu air panas disini berkisar antara 70-80 derajat celcius.
Air panas disini mengandung yodium dan kalsium,namun tidak mengandung sulfur. Pemandian air panas ini merupakan pemandian pertama yang terdapat di daerah Banten. Pemandian Air Panas Alami yang berkhasiat sebagai pengobatan atau terapi dengan hawa pegunungan yang sejuk dan panorama alam yang asri
Objek wisata ini disebut sebagai Batu Kuwung karena air panas yang dihasilkan bersumber dari sebuah batu kuwung (cekung). Konon, batu itu dahulu kala dipakai sebagai tempat seorang saudagar jahat yang bertapa untuk menghilangkan sifat jahat dan kutukan yang diberikan padanya. Kutukan itu adalah kelumpuhan kaki, yang menurut cerita, kaki saudagar itu sembuh setelah selesai bertapa dan berendam dalam kolam yang menghasilkan air panas di atas batu tempat ia bertapa.
Pemandian Air Panas Batu Kuwung memiliki 2 kolam air dingin yang cukup besar, dan sebuah kolam air panas untuk berendam. Disini pengunjung dapat berenang atau sekedar duduk-duduk dan berendam di kolam. Tempat ini sering dikunjungi wisatawan karena air panas yang dihasilkan di pemandian Batu Kuwung dipercaya dapat digunakan sebagai sarana pengobatan atau terapi. Air disini juga dipercaya dapat mengobati penyakit tulang dan kulit. Selain dapat merasakan hangatnya air panas di pemandian ini, pengunjung juga dapat menikmati hawa pegunungan yang sejuk dan panorama alam yang asri.
Keunikan:
-Terdapat kolam mata air sumber air panas. Suhu sekitar 70 s/d 80 derajat Celcius.
-Terdapat kolam air hangat langsung dari sumber pegunungan (suhu 30-40 derajat Celcius) untuk berendam
-Terdapat 2 kolam renang alami tanpa kaporit.
-Untuk yang ingin lebih privacy,bisa berendam air panas alami (bukan dari mesin pemanas buatan) dalam kamar kamar yang telah disediakan
Komentar
Posting Komentar